Biro Bantuan Kemanusiaan (BHA) dari USAID baru saja memberhentikan sementara (furlough) ratusan kontraktor pendukung institusionalnya. Langkah ini mengurangi sekitar 500 staf, atau hampir 40% dari total tim BHA. Kebijakan ini menjadi salah satu pemangkasan terbesar yang melanda USAID dalam beberapa waktu terakhir.
Dampak Besar pada Respons Kemanusiaan
Menurut lima sumber yang dekat dengan masalah ini, termasuk dua mantan pejabat USAID, pemangkasan ini secara signifikan melemahkan kemampuan AS untuk merespons keadaan darurat kemanusiaan.
“Mereka pada dasarnya telah menghilangkan kemampuan AS untuk merespons krisis kemanusiaan,” kata salah satu mantan pejabat USAID kepada Devex. “Bahkan jika pembekuan pendanaan dicabut, tidak ada lagi orang yang tersisa untuk menggunakan dana tersebut.”
Kontraktor pendukung institusional memainkan peran besar dalam tenaga kerja USAID. Meskipun mereka bekerja seperti staf biasa, mereka dipekerjakan oleh perusahaan mitra USAID, seperti Credence Management Solutions. Namun, dengan adanya perintah penghentian kerja (Stop Work Order), ratusan kontraktor di BHA kini diberhentikan sementara.
Perintah Penghentian Kerja untuk Kontraktor
Dalam email yang dikirimkan oleh Credence Management Solutions pada pukul 11 pagi, kontraktor diberitahu bahwa mereka tidak lagi diizinkan untuk melakukan pekerjaan terkait kontrak dukungan BHA. “Jika Anda sedang berada di lokasi kerja … silakan pulang,” tulis email tersebut.
Kontraktor yang terdampak termasuk mereka yang bekerja di bidang mitigasi risiko, manajemen informasi, dan operasi di berbagai fungsi pendukung utama (corporate backbone). Namun, email tersebut tidak memberikan informasi tentang pembayaran, tunjangan, atau detail lainnya, hanya menyebutkan bahwa perusahaan akan memberikan panduan tambahan di kemudian hari.
Pemangkasan di Tengah Kekacauan
Pemangkasan ini terjadi di tengah kekacauan yang lebih besar di USAID, menyusul perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang menghentikan sementara pendanaan bantuan luar negeri selama 90 hari. Selain itu, hampir 60 staf eksekutif senior USAID juga ditempatkan dalam cuti administratif pada hari sebelumnya.
“Ini adalah seluruh kepemimpinan karier di USAID,” kata salah satu mantan pejabat USAID, merujuk pada staf senior yang diberhentikan sementara. “Pemerintahan baru ini tampaknya memiliki rencana untuk membongkar USAID dan membangunnya kembali sesuai dengan visi mereka.”
Masa Depan yang Tidak Pasti
Langkah ini telah menciptakan ketidakpastian besar bagi organisasi mitra USAID dan komunitas yang bergantung pada bantuan kemanusiaan. Dengan berkurangnya tenaga kerja di BHA, kemampuan USAID untuk merespons krisis global menjadi sangat terbatas.
Banyak pihak kini bertanya-tanya bagaimana USAID akan melanjutkan operasinya di tengah pemangkasan besar-besaran ini. Sementara itu, organisasi mitra dan kontraktor yang terdampak terus mencari kejelasan dan strategi untuk menghadapi situasi yang semakin sulit ini.
Leave a Reply